Seputar Pesantren
Handphone: Pesantren dan Dilema Modernitas |
Ditulis oleh Syukron Affani, M.S.I | |
Nurcholis Madjid, salah satu cendekiawan besar muslim Indonesia membagi pesantren (dalam karyanya Bilik-bilik Pesantren : Sebuah Potret Perjalanan, Jakarta:Paramadina, 1997), terkait dengan respon jagat pesantren terhadap tantangan dan arus jaman, ke dalam empat jenis. Pesantren jenis pertama adalah pesantren modern yang penuh ghirah membenahi pesantren dengan sistem yang kompatibel dengan semangat modernitas. Pesantren kedua, pesantren yang melek kemajuan jaman sekaligus tetap mempertahankan nilai-nilai yang positif dari tradisi. Pesantren ketiga adalah pesantren yang juga memahami aspek positif modernitas namun tetap memilih menjadi jangkar bagi persemaian semangat tradisionalisme. Sedangkan pesantren jenis keempat adalah pesantren yang bersikap antagonis terhadap gegap gempita modernisasi. |
Kopiah, identitas Santri? |
Ditulis oleh Alfa RS. | |
Zaman sekarang sebuah kemasan, merek, bahasa pesantrennya bentuk dhahir, dianggap jauh lebih penting ketimbang sebuah isi. Perkembangan zaman telah berhasil menanamkan kemasan menjadi sesutau yang penting, mengabaikan kwalitas. |
PP 55/2007: Politik Akomodasi atau Taktik Hegemoni? |
Ditulis oleh Nur Hidayat | |
Madu di tangan kananmu racun di tangan kirimu Aku tak tahu mana yang akan kau berikan padaku |
Pesantren dalam Dilema |
Ditulis oleh Nur Hidayat | |
Sejarah pendidikan pesantren akan segera memasuki babak baru pasca-terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Mampukah peraturan yang disahkan bertepatan dengan Hari ABRI (5 Oktober 2007) itu menjadi instrumen pengembangan dan akomodasi pesantren dalam kebijakan pemerintah? Atau sebaliknya, ia justru menjadi alat homogenisasi-hegemonik pemerintah terhadap pesantren? |
Metode Memahami Kitab Kuning |
Ditulis oleh Oleh : Yusuf Fatawie* | |
Term kitab kuning bukan merupakan istilah untuk
kitab yang kertasnya kuning saja, akan tetapi ia merupakan istilah untuk
kitab yang dikarang oleh para cendekiawan masa silam. Istilah tersebut
digunakan karena mayoritas kitab klasik menggunakan kertas kuning, namun
belakangan ini penerbit-penerbit banyak yang menggunakan kertas putih.
Yang pasti, istilah tersebut digunakan untuk produk pemikiran salaf.
Sementara itu, produk pemikiran salaf dikalangan akdemisi lebih populer
dengan sebutan turats.
|
Bahtsu Al Masail: Pemecah Masalah atau Pencari Masalah? |
Ditulis oleh Umar Abdul Hasib | |
Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan
tertua dalam sejarah pendidikan di Indonesia selain itu Pondok pesantren
juga yang menjadi ciri khas agama Islam di Indonesia, founding father
dari pesantren adalah Sunan Ampel dengan pesantren Ampel Dento-nya di
surabaya, selain itu Pesantren juga menjadi barometer penentu dapat
dikatakan kuat dan tidaknya Islam pada suatu daerah.
|
Masa Depan Pesantren |
Ditulis oleh AM Fatwa (Wakil Ketua MPR RI) | |
Secara historis, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang multifungsi. Ia menjadi benteng pertahanan sekaligus pusat penyiaran (dakwah) Islam. Tidak ada data yang pasti tentang awal kehadiran pesantren di Nusantara (Ensiklopedi Islam, 2005). Baru setelah abad ke-16 diketahui bahwa terdapat ratusan pesantren yang mengajarkan kitab kuning dalam berbagai bidang ilmu agama seperti fikih, tasawuf, dan akidah. |
Komentar
Posting Komentar